“Mmhhh… ahhhhh!! Tubuh kedua orang itu bermandikan keringat. Vidio XNXX Dibayangkannya payudara yang berayun-ayun di depan matanya, belahan liang kewanitaannya yang kemerahan dan basah, desahan nafasnya, tetesan keringat di dadanya. “Ehmm… AC boleh…” Windu memberat-beratkan suaranya agar terdengar berwibawa. Ada yang berbisik-bisik sambil tertawa. Kondom! Windu merasakan batang kemaluannya menegang keras. Keringat dingin mulai membasahi keningnya. Windu berbaring menelungkup di ranjang berlapis seprei putih yang masih bau pewangi. Benda itu malah tambah menciut. Dikeluarkannya uang satu juta keparat itu dari kantongnya lalu diserahkan kepada Dewi, dan secepatnya keluar. Sayup di balik baju tipis itu ia melihat dua titik hitam berseberangan. Tenang mas, pelan-pelan saja… Jangan gugup gitu ahh..” masih teringat kata-kata wanita di panti pijat tadi, dengan senyum yang menggoda tapi ditafsirkannya sebagai sindiran.“Hei, cowok…!” Windu terkejut mencari sumber suara yang terdengar aneh itu.




















