Ntar matanya bintitan, lho non!”godanya. “Hi hi hi Ini kan barang indooo, kang” timpal mbak Siti.Ia biarkan suaminya memandang puas-puas seluruh aset pribadiku yg memang lebih banyakan bulenya ketimbang melayunya itu. Bokep Montok Yaa ndak lah, non. Aku sungguh menjadi ketagihan dan tak malu meminta kepada Mang Narko untuk mengulangi kenikmatan tersebut.Bahkan kini kami melakukannya di dalam kamarku.Mbak Siti selalu mengikuti jadwal mens-ku secara ketat sehingga ia tahu persis kapan saat diriku sedang dalam keadaan subur atau tdk. ini kakang juga sudah mau muncrattt!”jawab mang Narko terbata-bata. Ia kembali melepas ‘pipis enaknya’ bersamaan dengan kenikmatanku. Hingga semua ketenangan itu terganggu ketika pada suatu hari mbak Siti secara mendadak memaksa mang Narko untuk menceraikannya. Tak lama kemudian ia muncul lagi dan langsung menarik tanganku masuk ke dalam kamar sempit itu.Di dalam situ mang Narko berdiri menyambutku.




















