Saya letakkan prop USG tersebut, sekarang yang memeriksa jantungnya adalah tangan kanan saya di payudara kirinya. Saya remas-remas dan memain-mainkan pelan payudaranya. XNXX Jepang “Ekh..ekh..ekh”..makin keras suara Aryati.“Sebentar yaa”..mendadak saya bangkit, saya segera matikan USG dan lampu ruang elektronik yang terang benderang itu dengan segera. Aryati orgasme hebat, pantatnya tidak lagi terletak dimeja pingpong tapi terangkat keras keatas. Nampaknya Aryati menikmati geseran prop USG tersebut, kedua putingnya nampak mengeras menjulang. Tak pernah sekejappun Aryati membuka kedua matanya, sambil terus berdesis-desis pelan. Saya periksa lambung dan ginjalnya, normal semuanya. “Tenang saja Pak, masih kecil sekali, pakai obatpun saya harapkan bisa hilang”. Tinggal kami bertiga di ruang elektrik perusahaan, semua karyawan tentu sudah pulang dan terlelap dirumah masing-masing.Kami bertiga takjub memandangi alat yang sudah hidup tersebut, nampaknya tidak ada trouble sedikitpun, “Ayo kita coba, kita hanya punya waktu 7 jam sebelum menyerahkan barang ini” suara saya memecah keheningan“Saya, Pak !”




















