Setelah dia agak tenang, saya baru kembali memompanya, terasa agak kering sekarang vaginanya, habis lendirnya. Bokeb “Tahan mas.tahan.saya mau keluar lagi”..dalam hitungan menit muncullah “Maaasss.masss..masss.” dan remasan lembut vagina Angelina yang berdenyut- denyut di “My Dick” saya. Tapi “what the hell, what will be, will be”. Tapi sudahlah mulut saya sudah dalam posisi itu. Saya mendadak bengong, selain ruang yang penuh dengan alat elektronik dan hanya ada meja pingpong ini, hanya ada Saya, Angelina dan Pak Sebastian. Saya tarik tubuh Angelina ketepi meja pingpong, segera saya masukkan “tongkat naga” saya ke vaginanya. Kembali saya berusaha konsentrasi untuk mengeluarkan semua isi “My Dick” saya. Angelinapun juga tidak mau kalah, tanpa diperintahkan, langsung dia lepas semua baju, rok, dan CDnya. Tanpa ragu sedikitpun Angelina melepas kancing bajunya dan membaringkan diri di meja pingpong, nampak BH Krem dan sebagian payudara yang menyembul, kulit yang putih dan sangat bersih.
