Kerongkonganku rasanya kering banget. Bokep china Kulihat ia menolehkan wajahnya yang cantik memandangku yang sedang berdiri mengangang sambil ngocok. Itupun setelah jarum jam menunjukkan pukul empat pagi. Entahlah. Dasar gigolo profesional dia. Dia tak menggenakan pakaian apapun menutupi tubuhnya. enggak usah ya. Banyak banget. Kayaknya, buatnya itu hal yang lumrah saja. Genjotannya liar dan keras. Gila! Soalnya dia juga sering bawa cowok ganteng ke kamarnya. Jelas-jelas aku cowok straight. Rasanya malam itu aku susah untuk tidur. “Benar Wil?” tanyaku. Kupandangi kontol itu dengan teliti. Akhirnya akupun orgasme sambil memandangi Mimi dan Willy yang terus bercinta. Entahlah. Piaraan Mama itu dimanfaatinnya juga buat muasin nafsunya yang binal. Rutukku lagi dalam hati. Celana renang segitiga yang kukenakan, tak lagi bisa menampung kontolku yang membengkak. Ia tetap cuek aja seperti biasanya. “Baru aja ma,” sahutku. “Gila lo,” kata Mimi. Jangankan membelikanku mobil, sepeda motor aja Papa enggak bisa.















