“Dicoba saja bu. Bokep Mom Luar biasa. Ibu nikmati saja.”
Aku yang telah kepalang tanggun, akhirnya menerima saja. Dan bukan penis suamiku. Tapi ia berkata,
“Tenang bu, ini juga bagian dalam proses pijatnya kok. Suaranya lebih rupawan ketimbang si pirang. Bukannya tujuan ibu datang kesini untuk mengembalikan kemesraan hubungan ibu dan suami ibu?”
“Iya sih…”, kataku. Agar ia nanti tidak rewel. Suaranya lebih rupawan ketimbang si pirang. Aku menginginkan itu kembali. Aku melihat di mulutnya terdapat air susuku. Tangan si pirang mulai jahil, ia melepas ikatan bra-ku. Namun karena tahun lalu aku melahirkan, lemak-lemak yang menumpuk selama masa hamil itu masih melekat di tubuhku. Kami akan membantu ibu untuk jadi lebih cantik lagi. Mulutku yang tak pernah menerima sperma, akhirnya merasakan juga disemprot sperma dan menelannya. “Bra-nya dilepas saja ya bu.”. Dan kalau ibu memerlukan saya, bisa telepon resepsionis dengan menekan nomor nol di telepon di lorong.
