Namun ada yg misterius di tatapan matanya. Bokep Ojol Kami mempersilakan dia duduk di depan, di samping Peter yg menyetir mobil. Di ruangan pertama terdapat cafetaria atau semacam restoran. Dadanya tak terlihat besar namun terlihat sangat kenyal. Akhirnya Jeby memilih si Diah. Akhirnya kelima teman aku telah mendapatkan pasangan mereka, tinggal si Boy dan Jeby yg masih terlihat ragu-ragu. Akhirnya aku meminta Peter untuk mencarikan hotel, habis capai putar-putar terus. Aku sendiri duduk di belakang, di tengah, jadi bisa agak maju ke depan untuk mengobrol dengan Diah.Di sebelah aku duduk Hendi dan Jeby. Pokoknya ribut sekali. Tapi sekarang kondisi yg aku hadapi begitu berbeda. Kami yg dibelakang harus membungkuk dan bersembunyi. Terlihat Diah berjalan menuju lobby dan merokok di sofa yg terletak dekat pintu masuk.“Hai… ngapain disini?” tanya aku.Diah menatap tajam ke aku.“Panas di dlm… mau cari udara seger,” jawab dia.Habis itu aku memancing dia dengan pertanyaan-pertanyaan seputar




















