Kurasakan jemariku menempel di dadanya. Bokep SMA Lalu ia menarik sebelah kantung matanya dengan jemari telunjuk, sambil mengeluarkan lidah. Sedikit kekecewaan timbul di hatiku. Ia mirip omong kosong angin yang berlalu setelah menghembus di sisi wajahku. Ia menggelinjang saat kumemasukkan jari tengahku ke liangnya. Aku belum pernah bercinta, itu benar. Mau tidak ? Ia menjauhkan sedikit bibirnya dan mendesah, lalu kembali memagutku. Lalu secara tiba-tiba kekakuannya berubah menjadi sebuah senyuman tipis. Lalu aku terbang ke alam fantasi. Kurasa ia sibuk memikirkan tentang semua ketidaknyamanan yang telah kutimbulkan, sementara aku sendiri mungkin terlalu malu untuk memulainya. Kudekatkan kepalaku. “Kurasa juga demikian. Tubuhnya lalu bergerak ke kiri dalam ayunan yang lembut. ah… sudah..tentu..” Ia tertawa. “Shall we dance?” katanya, membuat tawaku berhenti. Paul Anka? Kubalikkan tubuhku dengan kesal, lalu melangkah kembali ke sofa.
