“Iya.” jawabku singkat. Saat aku balikkan badan, kulihat Mas Agus sudah barada tepat di depan pintu. XNXX Bokep Mas Agus!” kupanggil namanya beberapa kali. Setelah mengunci pintu, diturunkannya aku di tepi ranjang. Diawali dengan kemeja biru langitnya, lalu kaus singletnya. Tak pelak hampir tiap menitnya aku menguap karena mengantuk. “Iya.” jawabku singkat. Kuletakkan kembali kursi kembali ke tempatnya. Warnanya pun yang tadinya putih kini memerah. Memijat pantatnya yang padat berisi. “Kamu sih, main dari mulai pulang sekolah, baru pulang sore-sore begini.” Ibuku mengomel.Habis mau bagaimana lagi aku suka sekali bermain layangan, apalagi sekarang sedang musimnya, jadi banyak sekali layang-layang yang berterbangan di atas langit sana mengajakku bermain kejar-kejaran dengannya.“Ntar Mas Agus mau ke sini lho!” ucap ibuku.










