”Ah.. Bokep Live Mas Son..” katanya parau dengan tidak memperdulikan ekspresi Lina yang kebingungan.Saat kupermainkan puting susunya, tiba-tiba Adek bangkit.”Mas Son, Adek ma.. masih kedinginan” kata Adek dengan bergetar sambil menghadapkan mukanya ke wajahku sehingga jarak muka kami begitu dekat.Kurasakan nafasnya memburu mengenai wajahku. Dek, jangan dijilat di daerah situ terus.. ”Ya udah, cepet masuk tenda sana, cuaca lagi nggak bersahabat nih, bakal hujan deres disini!” perintahku sambil membereskan peralatanku yang lain karena hujan sudah mulai turun.Aku, Adek, dan Lina segera berdesak-desakan di dalam tenda kecil parasut, sementara hujan semakin deras disertai bunyi angin yang keras, segera aku memasang lampu kemah kecil yang biasa kubawa kalau aku naik gunung. Kupandangi wajah Lina yang kaku melihat polah tingkah Adek yang terus mencumbuku. Semula seakan ragu, tapi kini Lina mengenggam erat ******ku dan seperti sudah alami Lina mengocok ******ku waktu lidahku bermain di bawah telinganya dan lehernya.”Aah ..




















