“nyantai aja lagi, Sintia yang di intip kok abang yang panik”, balasku sambil tertawa, “eh, nggak pegel apa tidur di sofa? Bokep arab “iya, beneran, trus apa?” “boleh minta cium nggak?” “ooh..” langsung dia mencium pipiku. Setelah beberapa menit, kulepaskan ciumanku. Cairan yang keluar dari vegiku bercampur sedikit dengan darah. Kukira gunung esnya makin cair karena sejak tadi pagi dia nampak lebi ceria, gak taunya…. “iya..” jawabku manja.Perlahan mulai dia memasukkan kontinya ke vegiku sampai pada akhirnya masuk semua. Aku menarik tangannya dan menempelkan telapak tangannya ke selangkanganku. Aku terus saja mengirimkan signal2 kepadanya dan kayanya response nya positif.Malemnya aku sampe duluan dirumah. Dia pun merespons hal itu dengan memainkan lidahnya ke dalam vegiku, kemudian dia mempercepat jilatannya di liang vegiku. Kami langsung tertidur karena ternyata menjalani resepsi tu sangat melelahkan, walaupun cuma senyum dan salaman.Ketika paginya aku bangun, dia gak da disebelahku, aku memang bobo duluan semalem.




















