aku tahu sekarang….Mas Har sangat sayang padaku, sehingga tingkah-laku persenggamaannya pun melukiskan betapa besar perasaan cintanya pada diriku….“Aaaaahhhhhh. Bokeb Enaaaak kan, sayaaang?” “Wah! benar-benar nikmat persetubuhanku tadi dengannya..meskipun nonokku sampai kewalahan disumpal dengan kontol yang begitu gede dan kerasnya — hampir sejengkal- tanganku panjangnya.. Rudalku masih keras nih, kudu dibenamkan lagi di liang hangat cinta kita……” Edhiaaan, mau berapa kali aku orgasme hari ini…..kuhitung-hitung sudah 12 kali aku menyemburkan air nonok sedari pagi tadi… Aku mengambil posisi sederhana, terlentang menantang… biar Mas Har menindihku dari atas….. wah! dan Mas Harianto-ku, cintaanku, tidur lagi dengan tubuh telanjang dilapisi selimut. Nanti abis makan kita bercinta lagi sampai sore….”“Mmmm…” Mas Har menggeliat,“sudah jam berapa, istriku?”“Setengah-dua, suamikuuuu.. “, kata Mas Har menirukan gaya pelawak Timbul dalam sebuah iklan jamu….. …..“Aaah, aaah, aaahh….” Mas Har mendesah sambil mengeluarkan air maninya dengan tembakan yang kuat-tajam-kental bagai melabrak seluruh dinding-dinding rahimku…..




















