Jika aku tak salah, hampir tiga jam lamanya hujan turun, dan hampir tiga jam kami berpelukan menahan dingin.Setelah hujan reda, kami membuka ransel masing-masing. Kami kebingungan sekali, bahkan berteriak memanggil-manggil mereka yang berjalan duluan. Vidio Bokep Anisa merangkulku, “Dingin” katanya, aku peluk saja dia erat-erat. Seperti biasanya rombongan berangkat menuju ke sasaran melalui jalan setapak. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. Hari terakhir, sepanjang hari kami hanya ngobrol dan bermesraan saja. ” Biasa main dimana ?” tanyanya
“Ada apa sayang?” tanyaku kembali. Kami masih berciuman, tangan Anisa melakukan gerakan seperti mengocok-ngocok ‘Mr. Malam semakin larut, hujan sudah reda, bintang-bintang di langit mulai bersinar. Aku datang bersama kakakku Rina dan Papa.
>