Arif nampak sibuk sekali dengan payudaraku saat itu. Bokeb Arif benar-benar kuat sekali dalam berhubungan sex, gerakan sodokan penisnya sungguh cepat dan konstan. Aku yang dari awal ML sudah bergoyang liar pada akhirnya aku capek juga. Melihat hal itu Arif langsung melepas kancing kemejaku satu persatu hingga terlepas semua. Arif akhirnya menjadi office boy kesayanganku dan segala kebutuhanya aku penuhi. Beberapa detik kemudian Arifpun kembali kepadaku,
“ Rif, sini kamu Rif duduk dikursi ini, ” perintahku. Sejenak kami terdiam dan saling memandang dengan bibir yang masih menempel. Sebagai wanita single yang berkarir aku baru berpacaran 2 kali, itupun sudah kandas. Aku membalas ciumanya sembari pantaku aku gesek-gesekan pada penisnya yang ada dibalik celananya,
“ Eughhhh… Ssssssss… Oughhhh…, ” desah Arif. Vaginaku dihajarnya habis-habisan pada pagi itu. Setiap aku kekantor aku selalu memakai rok ketat diatas lutut,kemeja dan blaser ketat.




















