Kalau aku tidak terlatih mengontrol orgasme, mungkin tidak akan sampai 3 menit di-treat seperti itu, tapi diserang habis-habisan seperti itu akhirnya aku bobol juga. Bokep SMA Aku dan Ivan saling memandang penuh arti. Aku tidak menyangka ternyata cepat juga klimaksnya. Itu pun setelah beberapa kali aku mengatur posenya, lumayan sambil ngelaba-laba sedikit. Cairan developer-nya terlalu kuat.Aku memang nekat mencoba, padahal masih belum bisa, modal teori saja rupanya tidak cukup. Lalu Lia beraksi lagi. Rambut pendek sebahu dengan potongan bob, leher panjang, mengenakan cardigan warna ungu muda, dalaman Kamisol warna putih berbahu rendah hingga kulit lehernya yang putih membuatku geregetan ingin menciumnya. Karena keapit dua lengannya, celah buah dadanya terlihat sangat jelas. Aku langsung mengambil beberapa close-up ke arah tersebut. Namannya Lia, anak kuliahan di daerah Cihampelas Bandung, itu cewek yang akan dikenalkan Ivan kepadaku. Melihat adegan tersebut, aku jadi sirik. Tempat kostku telah kusulap menjadi studio dadakan.




















