Orgy Gila-gilaan Di Budapest: Adegan Panas Part Satu, Siap-siap Meledak!

Orang bilang di situ adalah pusatnya para waria. Bokeb Lipstik, pensil alis, bedak segala macam merk, shiseido dan sebagainya. Dia bagaikan anak perawan lugu yang tubuhnya masih 100% mulus, kontolnya tidak terlampau besar, apalagi kalau dibandingkan dengan kontol Bella. EDAANN.., justru miliknyalah yang berukuran monster. Dia terus mencium, turun ke belikatku. ‘LAMPUNYA MAASS.., LAMPUNYAA..’, kurang asem juga nih orang, dia sengaja menyorotku. Ha, ha, ha.., nyamannya hidup ini.. Biarlah, aku benar-benar ingin memuaskan diriku sendiri kali ini.Berdasarkan pengalaman kemarin, setelah puas makan di Restoran Padang di depan hotelku, pada pukul 7.00 malam aku baru keluar dari hotel. Kami beriga mendapatkan kepuasan yang akan selalu menjadi kenangan bagi kami. Aku berusaha ramah pada semuanya, yang jelek, yang tua, yang muda, yang pendek dan lain-lainnya. Aku tidak perlu terlalu khawatir.Dari neon box di depan hotel, nampaknya aku diajak memasuki Motel Kenanga, aku sendiri tidak tahu dimana itu.