“Entahlah..” sahutku lirih.Jay bangkit berdiri, menuju ke sudut ruangan dan mengangkat gagang telepon. Dan hanya satu gadis untukmu. Bokep Jilbab/Hijab Chie juga bercerita padanya (aku tak tahu bagaimana perasaan Jay saat itu) bahwa ia ingin menyerahkan keperawanannya padaku, sebelum menjadi milik orang yang sama sekali asing baginya. “Hanya maaf?” Jay tertawa. Jadi kami memutuskan untuk fair-play. Benarkah? “Ray, kamu tahu?”
“Apa?”
“Masalah Jay. Itu menyakitkan.Jay menunggu di ruang tamu. Kusentuh tubuh indahnya, membantunya melepas baju dan branya. “Ray…” kudengar gadis itu meratap terisak dalam dekapanku. Sudah kuduga. Seandainya aku…Surabaya, awal Juni 1999Persiapan ujian benar-benar membuat kami sibuk. Waktu itu Jay juga sedang mengejar Chie. “Ray, kamu tahu?”
“Apa?”
“Masalah Jay. Jay, kenapa dia bisa setenang itu, kenapa seakan ia tidak mau melihat apa yang sedang terjadi?“Ray, aku sayang kamu,” Chie memelukku dengan kedua lengannya.
