Aku meraih penisnya yang sudah amat tegang. Bokep indo terbaru Gak seperti ayahku yang udah gendut dan keliatan tua, maklum deh ayah sibuk dengan kerjaannya, workaholik lah orang bilang, sehingga gak sempet ngapa-ngapain. Segera dia berdiri dengan lutut mengangkangi tubuhku agar penisnya mudah mencapai toketku. “Kok tadi kamu diem aja Din”, katanya lagi. Si om rupanya sudah dibawah pengaruh napsu berahinya. Pejunya pun tak terbendung lagi. Sewaktu keluar, yang tersisa di dalam nonokku hanya kepalanya saja. Sekujur penis sekarang dijepit oleh nonokku . Dijilatnya helaian-helaian rambut jembutku yang keluar dari CDku.“Din, jembut kamu lebat banget ya, pantes kamu napsunya besar”. Sambil membiarkan mulut, wajah, dan tangannya terus memainkan dan menggeluti kedua belah toketku, jari-jari lentik tangan kananku meremas-remas perlahan penisnya secara berirama.Dia merengkuh tubuhku dengan gemasnya.




















