“Ah….ahhhhh…….ahhhh.” desahan Vinca makin ga beraturan dan akhirnya badan Vinca kelojotan. Bokep barat Please…. Anaknya Roy memang cocok dijadikan lonte mahal.” Kata gua sambil merangkul pundak Vinca. “Itu …. “Itu …. “AHHH….AHHH..”Vinca melepas ciumanya dan mendesah dengan keras. Dia sudah tidak berusaha untuk menahanya lagi. Tangan gua juga ditarik oleh Vinca untuk terus meremas remas toketnya. Mendengar racauan gua, Nana menoleh dan melihat Vinca yang sedang menikmati batang gua. Vinca yang tau mau gua mulai membuka kedua pahanya lebar lebar. “ArRRGHH ARGGGHH ahhhh…ahhhh..” Pekikan Vinca perlahan lahan berubah. Gua langsung menoleh dan mencium mulut Nana. “Om stop! “Vin.” Panggil gua. “Om….Enak banget om.” Kata Vinca menikmati setiap kali gua menyodok memeknya. Nana menarik kepala Vinca dan mendekatkan mulutnya ke mulut Vinca. Mulut gua mulai menuruni badan Vinca. Tanganya sudah ga lagi mencoba membungkan desahan binalnya. Dengan ragu Vinca mulai menggoyangkan badanya dengan cukup seksi namun sangat kaku. Setelahnya




















