Setelah kukenakan semuanya, kembali aku berjalan menuju kamarku dan sempat sekali lagi aku menengok mereka di sofa itu pada saat aku melewati ruang tamu.Sesampai di kamar, entah kenapa rasa lelah dan kantukku hilang. Vidio XNXX Dan Mas Sandi kembali berkonsentrasi lagi dengan kegiatannya. Maka Mas Sandi tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Vaginaku nampak menonjol keluar. “Kenapa Rid.., enak ya..!” katanya di sela-sela menghisap putingku. Dengan berusaha membayangkan Mas Sandi menyetubuhiku, kumasukkan jari tengahku ke dalam lubang itu dalam-dalam. “Sebentar lagi juga pulang. “Iya.., oh.., enaaks… teruus..!” kataku sambil menekan kepalanya. Setelah tadi melihat tubuh telanjang Yanti yang indah, ternyata tubuhku lebih indah. Akuu… ooh… mmh..!” kata Yanti kepadaku. Mataku masih terpejam. Diberi semangat begitu, Yanti semakin gencar menghisap-hisap putingku, namun tetap lembut dan mesra. Segera aku melipatkan kedua kakiku di belakang pantatnya. Maka aku pun mengambil handuk yang berada di lantai.
