“ Mang Diman memaksaku untuk bekerja dengan lebih giatAku melolong keras untuk melepaskan nafsu dan gairah liarku yang terasa menyesakki dadaku. Bokep Montok “Hsssshhhh… Hssshhhhhhhh Shhhhhaaaaaaaaaaaa….” aku mendesis-desis nikmat ketika jari telunjuk mang Diman merojok-rojok belahan vaginakuKutekuk wajahku , nafsu semakin terbakar menyaksikan dua buah jari Mang Diman yang basah oleh cairan vaginaku yang sudah tercampur dengan darah keperawananku.“Ahhhhhhhhh” aku tersentakKesadaran dan akal sehatku datang terlambat. serrrrrrrrrrr….Desiran kenikmatan itu mengiris – ngiris sekujur tubuhku yang mengejang sebelum akhirnya aku terkulai lemas dengan desah nafas yang tersendat-sendat, butiran keringat nakal mengucur melelehi tubuh mulusku. “Mmmmmaaanggggg….. “Ehhhh…?“ aku tersentak terkejutGila, ternyata Mang Diman dengan setianya menungguku sambil berhujan-hujanan, aku berlari menghampiri becaknya, kemudian meringkuk duduk kedinginan di dalam becak Mang Diman, tidak begitu lama becak mang Diman mendarat di depan rumahku.“Masuk dulu mangg…, hujannn….!!“ aku membukakan pintu gerbang rumahku.




















