Aku duduk disofa, Riska membuatkanku teh hangat. Bokep Mama Hari semakin terlihat mendung kayaknya mau hujan deras petir menyambar-nyambar. Aku peluk dari belakang,Riska berbalik arah dihadapanku. Terlihat bibir Riska penuh spermaku, dia mengeluarkan lidah dan menjilati spermaku dengan penuh gairah sex,“ahhhhh…nikmat banget pak…rasanya nggak mau lepas ni memek dari penismu, coba kita suami istri setiap hari aku bisa menikmati seks ini setiap saat.”
Riska memang nggak pernah puas berhubungan seks dengan suaminya, dia lebih puas kalau nge-seks sama aku. Aku duduk disofa, Riska membuatkanku teh hangat. Aku memanfaatkan Riska sebagai pemuas nafsu birahiku. Tubuh Riska menggeliat merasakan kenikmatan itu, Dengan desahan lirih,“ahhhh..ahhhh…”Digituin aja Riska udah basah, ini belum apa-apa.




















