“ tubuhku tersentak dan sedikit meronta ketika mang Sudin membelitku sambil membenamkan wajahnya pada belahan dadaku
Aku berusaha meronta untuk menyadarkan akal sehatku sedangkan mang Sudin terus menyerang mencumbui susuku untuk menenggelamkan kesadaranku. Bokep Mama kurang ya dientotnya, sini biar mamang tambahinnnn….”
Desahan nafasku kembali membakar nafsu binatang Mang Sudin, ia kembali menghempas-hempaskan batang penisnya. “Ha ha ha, santai aja nonnn, nggak usah tegang gituuu…, mamang jadi ikut gugup nehhhh….” Mang Sudin menyandarkan punggungnya ke belakang. “Aahhhhhhhhhhhh…… !! JEBOL… !! Cruttt… Crutttttt………” kedua kakiku membelit tubuh Mang Sudin, tubuhku kembali menggigil dengan nikmat ketika vaginaku berdenyut-denyut memuntahkan cairan klimaksku. Ia bertubuh tinggi, berkulit hitam dan kekar, wajahnya sangat jauh dari kata lumayan,matanya berbeda jauh dengan mataku yang sipit, gairah liar itu mendorongku untuk berani melangkah keluar dari dalam kamar, menghampiri Mang Sudin dengan hanya mengenakan selembar handuk yang membalut tubuh mulusku. “aku terkejut ketika Rendy meringis. “Rentangkan tangannya keatas….Non, bagus..,ha




















