Aku yang diam saja dan dia sibuk mulai motong rambutku. Setiap gerakan nyaris dalam beberapa detik, teramat perlahan. Bokeb tapi kamu mau khan kalo kita nggak pacaran dulu?” tegasku“Ok, kalo itu mau kamu, mm.. Edan, enak sekali, aku jadi terangsang nih. Pelan-pelan kuselipkan tangan kiriku di balik celana dalamnya.Aku dapat rasakan rambut kemaluannya tipis. Sesekali kumasukkan telunjukku ke dalam lubang kemaluannya.Aku jelajahi setiap milimeter ruangan di dalam kemaluan Siska. Sedangkan aku tetap sebagai animator yang bekerja di sebuah perusahaan di daerah Kedoya tapi aku harus meninggalkan kostku.Setelah kami hidup seatap, Siska mengakui padaku bahwa selama enam bulan ia bekerja di salon itu, ia pernah melayani pelanggannya dan ia mengatakan bahwa semua pekerja yang bekerja di salon itu juga pekerja seks.




















