Akhirnya orgasmeku mulai lagi. Om Robert hanya terdiam sambil mengelus rambutku yang sudah acak-acakan. Bokep cina Om.. Masih dengan seragam cheers-ku yang terdiri dari rok lipit warna biru yang panjangnya belasan centi diatas paha, dan kaos ketat tanpa lengan warna putih, aku memencet bel pintu rumahnya sambil membawa amplop besar titipan ayahku.Ayah memang sedang ada bisnis dengan Om Robert yang pengusaha kayu, maka akhir-akhir ini mereka giat saling mengontak satu sama lain. He..he..he..Tamat. “Eeeh..! aah.. Dingin nggak airnya tadi..?” tanya Om Robert sambil buru-buru mengambil lap dan menyeka rok dan kaosku.Aku yang masih terkejut hanya diam mengamati tangan Om Robert yang berada di atas dadaku dan matanya yang nampak berkonsentrasi menyeka kaosku.




















