“Janji ya, Mas..!”, ujarnya lagi. Bokep Aku mencoba mengangkat dadaku, membuat jarak dengan bertumpu pada kedua tanganku. Kepalaku ditarik kuat-kuat hingga terbenam di antara dua bukit payudaranya. Tetapi entah mengapa saya lebih suka jika Eksanti yang membuka kaosnya sendiri untukku. Pada saat aku membawanya menuju tempat tidur,Aku membaringkan tubuhnya di atas kasur. Namun sebelum pulang aku masih sempat menikmati bibir Eksanti sekali lagi waktu berdiri di samping pintu. Eksanti menggeliat bagai cacing kepanasan terkena terik mentari. Aku hanya ingin memelukmu tanpa ada rasa takut, itu saja. Akhirnya aku cuma bisa pasrah dan diam. Eksanti juga membantukan memanfaatkan di pinggangku. “..atau dia ingat Yoga, sehingga tiba-tiba ia merasa bersalah?” “..terus ngapain dia mau aku cumbu sejak kemarin?”, aku masih penasaran dengan sikapnya yang tiba-tiba berubah.“Mas ‘kan sudah janji untuk tidak melakukannya, ‘kan?”, tiba-tiba Eksanti berbicara.




















