Kemaluanku mengeras, menuntut diperlakukan sebagaimana mestinya. Aku teringat kejadian tadi malam. Bokep colmek Kini tubuh kak Dewi tak berbalut selembar benangpun, sebagaimana aku. Lalu tiba-tiba aku mendengar ketukan dan suara kak Dewi. Dan makin lama makin membara. Semakin lama gerakan kak Dewi semakin liar, lalu pessss, TV mendadak padam. Kak Dewi tak bersuara, tapi matanya menatapku, penuh keheranan dan tanda tanya, atau mungkin tatapan apa itu artinya. Dan mudah-mudahan akan tetap saperti itu.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Makin lama tubuhku makin bergeser. Terlentang. Mungkin karena ia yang tiap hari ketemu. Aku melihat, dengan mata kepalaku sendiri. Aku kemudian duduk disofa, tepat dibelakangnya. Tapi kak Dewi tak memperdulikanku. Aku hanya bilang lagi berantem sama kakaku.




















