Temennya kak Dewi udah pulang kali ?!. Aku menarik kursi, dan membalikanya sehingga menghadap kearah kak Dewi. Bokep arab hangus deh.Aku bergegas kembali kedalam. Aman ! Rambut lepek kak Dewi yang belum kering benar jelas terlihat. “Bodoh, bodoh !”, aku mengutuk diriku sendiri. Rasanya badanku gemetar menyaksikan pandangan dihadapanku. Kulihat kak Dewi masih menindih batal guling. Tiba dirumah, tatapan kak Dewi menyambutku. Tiba-tiba, “Udah ya…cukup segitu aja !”, tiba-tiba kak Dewi menghentikan remasan tanganya. Goblok ! Aku melihat kak Dewi dengan temannya berbaring miring berhadapan. itu kan selai kesukaanmu. “Dasar….”, katanya sambil memijit hidungku. Dan ketika aku keteras depan, Honda Jazz warna silver itu berlalu meninggalkan pekarangan. Mata Kak Dewi membeliak kaget. “Enggak…!”, kataku sesaat sebelum meneguk air minum. Sialan ! Enak ! Aku terus menjilat. Aku jadi menahan nafas. “ng..mmm ini lagi !”, aku tak berkutik. “Tenang…pokoknya aman !”,
Kak Dewi nampak gelisah.
