Perasaan yang mengatakan kalau aku tidak sendiri di ruangan ini. Bokep Mama Pak Faisal itu adalah suplier yang akan kutemui siang ini. “Eh tau nggak Sar tentang desas-desus Mbak Diana dengan si Nina resepsionis itu?” kata Hendra mulai dengan nada “rumpi”-nya. “Parah gimana?” tanyaku sambil ikut-ikutan merendahkan nada suaraku. “Sungguh.. Sedangkan wajah Nina terlihat mulai blushing, merah padam. akhir-akhir ini mereka suka keluar makan siang berdua dan selalu nggak mau gabung kalau diajak makan bareng sama yang lain.”
Hendra makin seru dengan gosipnya. Pukul delapan tepat saat aku melirik jam tanganku ketika memasuki pintu kantor. Bagiku kata mabuk saja lebih cocok dibanding kata cinta. “Ah that’s enough Hen.. mereka pasti sudah merencanakan ini, aku terkejut melihat “peralatan” mereka yang cukup lengkap itu (jelas menunjukan niat mereka). Biasanya aku suka mampir di “Playan” yang kebetulan dekat dengan kantorku dan bersama beberapa rekan kantor “hangout” di Kafe Wien sampai keadaan jalan
