Sebelum aku turun, aku tak lupa meminta nomor teleponnya. Bokep barat Dia mulai merenggangkan kakinya. Aku tau ini adalah sebuah tanda. Yahh..” Bisiknya. Lalu kudorong perlahan. Lalu kuturunkan lagi wajahku ke wajahnya. Ooohhh..” Jeritnya. Dan ketika aku meneleponnya sekali-sekali sambil mengingatkan dirinya tentang peristiwa malam tersebut, dia hanya bilang agar jangan terulang kembali dan hanya menjadi rahasia kami berdua saja. Aku menatap disekelilingku dan mencoba-coba mengingat apa yang telah terjadi. Ahh.. Sebelum film diputar, kami makan dulu di salah satu fast food resto yang ada disitu. Zlheebb. Dia merintih lagi. Dia menjawab bahwa dia sudah terlanjur sayang dengan pria ini. “Jangan ah..” ujarnya. “Mau ngantor ya mbak?” Tanyaku klise untuk memecahkan kekakuan. Aku terus menyodok dan mendorongkan kontolku kedalam memeknya. Kemudian kulihat seorang wanita terbaring disisiku.




















