Benar saja, ketika sedikit demi sedikit sisa penisku masuk, Novi mendesis seperti ular yang berhadapan dengan musuhnya. Bokep colmek Akupun semakin cepat memaju-mundurkan penisku. Tanpa diduga kucabut penisku, hanya tinggal kepalanya saja yang masih tenggelam. Novi seperti ingin protes, tapi terlambat. Sayapun duduk di sampingnya. Sejak kejadian itui saya dan Novi semakin akrab dan selalu mengulangi persetubuhan yang telah kami lakukan. Aku merasakan nikmat bercampur geli yang tak terkira.Jilatan Novi semakin turun ke arah leherku, dadaku dan kedua puting payudaraku juga dililitnya dengan lidah. Rupanya Novi telah melahap bagian kepala penisku. Kulebarkan selangkangannya kugenggam penisku dengan tangan kananku, lalu kugosok-gosok kepala penisku pada permukaan kemaluannya.“Oh.., Ed.., terus Ed.., aahh.., nikmat sekali.., sshh”, erang Novi. Tapi aku menunggu, karena aku tahu kemana tujuan sebenarnya jilatan lidah Novi itu.Ternyata aku salah, kukira Novi akan melahap penisku.




















