Aku makan dengan lahapnya, karena perutku memang sudah kelaparan sejak tadi siang. Bokep indo Mataku pun sudah tidak bersahabat, seperti dikasih lem. Mulanya aku kasihan melihatnya, namun sepertinya dia malah menikmatinya dan hal itu mulai membangkitkan kembali hasrat birahinya. Benar-benar luar biasa sensasi yang kurasakan, membuatku seperti melayang. Dia mengendurkan otot-otot kakiku yag sudah pegal karena menginjak pedal seharian. Kami pun berciuman dengan lembut di bibir. Usianya yang masih belia semakin mambuat penasaran orang yang melihatnya. Kuhisap dalam-dalam dan kumainkan dengan lidahku, sementara jariku mulai menyelinap ke dalam celah yang sudah basah dan hangat. Dia mulai meremas pinggulku dan menarik-narik rambutku. Dari kaki, dia beralih ke leher kemudian turun menuju punggung. Namun karena dia memiliki saudara di sana, akhirnya aku disuruh pulang ke Jakarta.Aku melirik jam, hmmmm masih jam 9 malam dan aku baru sampai Indramayu.
