Dan kami pernah membicarakan hal itu.Jam 15.00 ditelan kesibukanku, aku telah melupakan Felly. “Duduklah dulu, kopimu sedang dibuatkan.”
Masih pura-pura lesu, aku kembali ke tempat duduk asalku.“Kamu kenapa lagi Rick?” Felly bertanya dengan lembut. Link Bokep Panas, itu yang kurasakan. Salah seorang di antara mereka bernama Felly, perempuan yang tidak terlalu ia cintai, tapi mempunyai tempat tersendiri di mana hatinya tak mampu lari darinya. Kususupkan tangan kananku ke balik kaus dalamnya, masuk ke dalam BH-nya. Gawat pikirku. Hanya bosan. Aku tertidur.Jam 8 pagi aku terbangun. Tanpa perhitungan.”
Senyumku berubah kecut. Lalu aku mulai pelan-pelan memasukkan penisku ke liang surganya yang mulai basah. “Ok Ricky, Biar bagaimanapun… kamu pernah menjadi seseorang yang sangat berarti bagiku,” ia terdiam sebentar.
