Pada kunjunganku ke Beijing, rombongan kami dibawa tour keliling Kota Terlarang. Bokep ” Sudah oke garap aja,” kata Bode.Aku rada shock juga bagaimana mulai ngomongnya. Seandainya pun bisa bahasa Mandarin apa yang mau diomongi untuk nenteng mereka.Keduanya cewek remaja manis-manis. Ada dua kemungkinan, pertama kami ditingal dan kedua bus berpindah parkir menunggu di pintu keluar. Lututku terasa lemas sehingga aku mencari tempat untuk duduk di pinggir bak mandi. Di tempat kami mencegat taksi memang tidak tampak ada mobil yang berhenti. Badannya putih sekali, Asli Cina dan di Beijing pula. Dia menyabuni penisku sambil berjongkok. Di arah jam 2 kami melihat sekumpulan food stall. Semua istilah sudah kusebutkan mulai dari WC, toilet, kakus, sampai pakai bahasa daerah segela karena jengkel, tidak ada orang yang mengerti.
