Papa merebahkanku di sofa dan merentangkan kedua pahaku. Kulitku putih bersih dengan rambut panjang sepunggung. Film Porno Dengan lihainya, Papa segera menggesekkan kepala penisnya yang kemerahan ke lubang vaginaku yang sudah basah. Ahh.. Nanti Papa sodok ya..” bisik Papaku di telingaku dan menjilatinya ketika tangannya mulai bermain di klitorisku.Birahiku sudah tak tertahankan lagi hingga aku pun pasrah terhadap perlakuan Papaku ini. Kemudian kurasakan sensasi yang luar biasa nikmatnya tak lama kemudian.Vaginaku mengeluarkan cairan deras bening yang sebelumnya belum pernah kulihat. Jilatan maut di telingaku menambah nafsuku. Kami tidak berkata apa-apa. Badanku mengejang dan cairan orgasme kembali mengalir dengan deras bercampur darah keperawananku. “Kamu diam saja, sayang.. Ja.. Aku mulai mendesah-desah tak keruan. Aku melenguh keras disertai jeritan-jeritan kenikmatan yang seakan menyuruh papaku untuk terus dan tak berhenti.Melihat reaksiku, Papa semakin berani dan menggesekan jarinya di liang vaginaku yang sudah membanjir.




















