Aduh.. tetapi aku berusaha cool di depan Ica dan sedikit berkata bijak bagaikan orang tua. Bokep Japan Belum selesai dia memeujiku, aku langsung mengangkat tubuhnya yang langsing dan sedikit kurus. “Oo gitu, oke sapa takut” tantang ku.“Oke deh Mas, sampai besok” seiring kata itu HPnya langsung dimatikan.Setelah telphone off, aku langsung hubungi salah satu hotel di Surabaya yang menjadi tempat favorite aku dan kebeetulan aku salah satu members di hotel tersebut. “Dy, kamu mau makan apa?” tanya Ica. Bagaikan di film-film BF yang pernah aku lihat, Ica langssung melumat habis penisku. “Mas.. Ica..?” aku mendesah kenikmatan. Geli sayang.. ” tetapi aku cepat menguasai keadaan dan bersikap seperti nggak ada rasa GR dengan panggilan yang aku kira sangat romantis banget.“Tidak kok, tidak apa-apa, aku ngikut aja,” jawabku datar.Dari pertama kita ketemu di chatting, aku terbuka saja dengan status aku yang sudah married.
