Kulihat kali ini Ida benar-benar tertidur. Bokep asia “Jangan, nggak usah dibuka” kataku sambil menahan tangannya. Kita sama-sama sampai”. Kami masuk ke kamar. “Sudahlah lepaskan aku dulu, aku akan memberikanmu sesuatu yang luar biasa malam ini. Sempat kulirik arlojiku. Giginya dibenamkan dalam bahuku sampai terasa pedih. Terasa hangat dan lembab, lama-lama seperti berair. Percayalah” katanya lembut sambil mengecup keningku.Aku berbaring menjauhi tubuhnya dengan hati kecewa dan penuh tanda tanya. Sampai akhirnya aku merasakan hampir sampai ke puncak kenikmatan. Ia mendesah. “Maaf, maaf saya kira ida temenku,” sahutku,
“Kebetulan dia bernama Ida”. Buah dadanya tidak besar, hanya pas setangkupan jariku. Terasa hangat dan lembab, lama-lama seperti berair. Dinginnya udara Puncak tak terasa lagi. Mula-mula hanya kukecup bibirnya saja dengan lembut. Luar biasa” jawabku. “Saya Anto”. Tubuh Ida bergetar seperti menangis.




















