“Tenanglah Ida! Crott… serr..!” sekitar 6 atau 7 kali lahar panas membasahi liang vagina milik Ida, sampai ada yang meleleh keluar vagina yang tidak mampu menahan seluruh air maniku. Bokep Terus..! clepp..” kurang lebih begitulah bunyinya.Kami terus berpacu untuk mencapai puncak kenikmatan sampai keringat membasahi kedua tubuh bugil yang sangat erotis. Kusabuni kedua payudaranya yang montok itu sambil kuremas-remas, sehingga kembali mengencang.“Idih.. “Aahh… terruss… Dooll..! Begitulah, tanpa terasa kami sampai juga ke tempat tujuan.Begitu sampai di rumah, aku langsung masuk kamar dan tertidur lelap. “Ah..! enak sekali Doll… aahhh..!”Aku tidak menghiraukan desahan menahan nikmatnya Ida, dan terus melakukan aksiku yang menggebu-gebu. Biar begitu, aku banyak yang ngantri lho… (he he). Penisku itu memang ukurannya diatas rata-rata.Aku yang sudah tidak tahan lagi untuk merasakan hangatnya liang vagina seorang perempuan, lalu merebahkan tubuh bugil Ida di atas bathub, dan membuka kedua pahanya leber-lebar. Aku langsung mendaratkan bibirku pada belahan




















