Ketika tiba di rumah Pak Irfan, dia baru selesai mandi dan kaget melihat kedatanganku.Eeeh, kamu Dya. Ya, ndak apaapa.Kemudian sengaja aku menggoda sedikit pandangannya dengan menaikkan salah satu kakiku seolah akan membetulkan sepatu olah ragaku dan karena masih menggunakan celana pendek, jelas terlihat keindahan pahaku. Bokeb Di situlah kami berdua saling bergantian membersihkan tubuh dan akupun tak canggung lagi ketika Pak Irfan menyabuni vaginaku yang memang di sekitarnya ada sedikit bercakbercak darah yang mungkin luka dari selaput daraku yang robek. Kamu harus pulang kan?.Badanku masih agak lemas ketika bangun dan dengan tetap dalam keadaan telanjang bulat aku masuk ke kamar mandi. Kedua payudaraku agak tertekan tetapi terasa nikmat dan cukup untuk mengimbangi rasa perih di vaginaku.Semakin lama rasa perih berubah ke rasa nikmat sejalan dengan gerakan penis Pak Irfan mengocok vaginaku.




















