ohhss.. Vidio Sex Bibirnya membuka. oohh.. Kakinya masih menjepit tetapi tidak sekeras tadi.Setelah yakin semua spermaku telah keluar aku mulai melepas pelukannya. Setiap centimeternya kulakukan dengan sangat perlahan. Hmm, wajahku masih merah. sshh.. “Aasshh.. Ah ada rasa terkhianati memenuhi kerongkonganku. Aku sangat tidak mengharapkan bertemu dan mendapati kenyataan yang menyakitkan seandainya perasaanku benar, aku sungguh tidak mengharapkan. Sekilas wajah Lia di bayanganku. Kumundurkan kursi mobil dan mulai memejamkan mata. ashh.. Tak ada perasaan dendam lagi. tidak enak di liat securiti perumahan,” katanya. “Aya..? sshh.. uhh.. Melas? shh aaw..” jeritnya ketika aku mulai menyentuh liang kemaluannya. Tapi kalau aku memintanya melepas bra, resikonya ia akan sadar.
