“Iya den, ngomong aja..”Jawabnya. Bokep barat Mbak Juminten semacam mengerti apa yg bakal segera terjadi. Gaji yang aku berbagi sebetulnya diatas pasaran, ttp mungkin sebab besarnya kebutuhan beliau sesekali meminjam uang dariku. Segera saja tubuhku menyodok2 dengan kuat. “Duh saya makin tidak sedikit utang budi dong den..”Lanjutnya. Minggu pagi, keesokan harinya, mbak Juminten datang membawa anak perempuanya ke rumah. “Yaa gak usah bingung, katanya mau ngelakuin apa aja..”Godaku. “Mungkin aja kalo itu syaratnya mbak mau pinjem uang..”Jawabku . Tidak ada penolakan, aku makin berani merapatkan tubuhku. Bagaimana kalau dikemudian hari kenekatanku bakal berbalik menjadi bencana utk diriku serta karir. Mbak Juminten menatap ke lantai, pikiranya tetap kalut. Mbak Juminten melangkah masuk sambil tertunduk, terkesan sangat kikuk. Mbak Juminten memutar-mutar pinggulnya berusaha segera meraih akhir perjuangan.




















