Aku merinding. Bokep Family Kepala meriamku kemudian masuk ke dalam lubang kenikmatannya. Mana payungnya, kok nggak dibawa?” jawabnya.“Ah, hari panas gini kok”.“Baru pulang Yul?”“Namaku Yuni, bukan Yuli”.“Kemarin Yuli, sekarang Yuni besok apa lagi,” olokku.“Kamu aja yang budi, dari dulu juga namaku Yuni, kadang juga dipangil Ike”.Dari tadi suaranya datar, cenderung ketus. Yuni melenguh panjang.Sesaat kemudian.., “Sekarang Yun. Entah apa alasannya. Setelah itu kemudian ia membuka pakaiannya sendiri dengan cepat. Kusambut saja dia dengan payungku dan kami berpayungan bersama. Tapi aku sendiri heran juga kok tumben memang aku mau bawa payung. Sampai sekarang aku tak pernah bertemu lagi dengan dirinya, meskipun kadang-kadang aku masih nongkrong di tempat biasa kami bertemu. Kududukan dia di atas meja di dalam kamar. Ar”“Sshh.. “. Dorong”.Kudorong pantatku dengan pelan dan akhirnya batang meriamku bisa masuk dengan lancar ke dalam guanya. Ooh”Kini kakiku menjepit kakinya. Aku hari itu memang sudah sedia payung lipat karena waktu
