“Iya.. Bokep Indo Viral Jangan diterusin” pinta Rin dengan air mata yang mulai keluar dan saya tetap tidak peduli dan terus memompanya. Tanpa adanya penolakan, entah karena sudah terangsang, Rin membuka lebar-lebar ke dua pahanya sehingga aktivitas jari saya semakin mudah di sekitar lubang kewanitaannya.“Rin.. “Nggak.. Bagus punyamu” kata saya sambil mengelus dan mendekatkan bibir saya untuk mengecup dan mengulum putingnya. Saya menyesal karena tidak bisa menjadi suaminya tetapi setelah saya pikir-pikir lagi ternyata saya lebih beruntung karena telah memperoleh keperawanan Rin dan saya tidak tahu bagaimana Rin menjelaskan kepada Rohim pada saat ‘malam pengantin’nya berlangsung.Rin, saya minta maaf karena saya telah membuat kamu berpikir keras untuk menjelaskan status keperawanan kamu kepada Rohim. padahal saya dengan Rin sudah menjalin hubungan dekat selama 3 tahun lebih. Enak Ko, terus Ko.., mau..” balas Rin dengan suara yang mendesah.Kemudian saya menarik badan Rin agar berbaringkan di sofa ruang tamu dan tanpa ada




















