Kepalanya semakin mendongak. Bokep arab Bulu-bulu kemaluannya yang hitam lebat itu menutupi sedikit liang nikmat Fenny. Kedua tanganku menggapai kedua buah dadanya dan meremas-remas dengan penuh nafsu. Seru! Siapa sih yang nelpon malam-malam begini? Pandangan sekilas jelas menunjukkan sosok tubuhnya yang tinggi tetapi padat. Dan benar dugaanku, di ruang tengah telah menunggu Yen, Dewi dan Fenny, ketiga-tiganya hanya mengenakan celana dalam dan BH kecil. “Akan ada saatnya hadiah baru lagi. Nafasnya berdesah tak teratur. Berarti Yen sungguh-sungguh akan menepati janjinya. “Iihh.. Si rambut panjang itu setinggi Yen. Aku merebahkan tubuhku di atas ranjang. Rambut Dewi yang panjang dan awut-awutan itu menggantung. Lebih keras! Ruangan berpenyejuk itu terasa sangat lapang. Lalu nanti berlima sama aku dan Mei kalau sudah memungkinkan”, kata Yen.“Gimana baiknya?”, tanyaku. Kuremas buah dada Fenny dan kuisap buah dada Dewi. Fenny udah nggak sabar, nih.










