”
“ Eh, gigolo! Bokep indo Saya terus menerus memandang wajahnya dan mencari-cari sinar apa yang terpancar di wajahnya. Pokoknya dia harus tahu kalau saya marah.Guntur yang sepuluh tahun lebih dewasa tahu bagaimana harus bertindak menghadapi saya. Saya kok nggak tahu? Intan yang selalu membanggakan orang tua. Saya menjerit-jerit kegelian oleh tingkahnya. Apakah dia benar mencintaiku atau saya hanya salah satu perempuan koleksinya? Rasanya mau mati saking nikmatnya. Saya mengerang-erang. Saya langsung menangis menjadi-jadi. ” ujarnya. Yang ada dipikiranku hanya terus dan terus, tanpa akhir. Saya yang memaksanya melsayakan itu. Saya merasa hawa dingin menerpa bagian dalam kemaluanku yang merekah. Jadi saya nggak perlu takut orang-orang melihat tingkahmu! Keterjerumusanku dalam pergaulan bebas ini telah membawa saya dalam kehidupan yang suram. Orang tua saya pun tak kalah dan berjanji pada saya akan menyekolahkan saya ke Amerika selepas SMA. Saya juga terkapar kelelahan.
