Ia mengoyangnya. Bokep STW Saya merasa berdosa padanya. Seperti cerita Ani atau Indah di kantor, yang setiap pagi selalu punya cerita menarik tentang apa yang mereka perbuat dengan suami mereka pada malamnya.Tapi sesungguhnya itu hanyalah khayalan menjelang tidur yang menurut saya wajar-wajar saja. Kaki saya yang menerjang kemudian digumulnya dengan kuat, lalu dibawanya ke atas. Kakinya menegang. Dan saya yakin Reinaldo juga tidak tahu samasekali. Dengan sedikit sentakan, maka muncratlah. Beberapa saat kemudian, baru itu sampai pada puncaknya. Tentang jabatan di kantor, tentang anak, tentang hari esok dan juga tentang ranjang.Bila sudah sampai tentang ranjang itu, seringkali pula saya membayangkan saya bergumulan habis-habisan di tempat tidur. Karena buru-buru saya menginjak pinggiran jalan beton dan terpeleset.











