Cuma sebentar, kembali dia mengejutkanku, dgn sigapnya dia melepas kancing-kancing dasternya lalu menyodorkan dadanya ke mukaku. Kembali Aku membaca koran. Bokep Ojol Mungkin dia mau keluar belanja, pikirku. “Maafkan saya Kang …” katanya di sela-sela isakan tangisnya. Lilis memang bukan pembantu. Pantatnya bergerak menggoyang, melumati kelaminku. Aku terus saja. Beginilah rasanya. Kutumpahkan semuanya ke dalam tubuhnya. Benar saja …
“Aauuuww …. Tubuh coklat langsing sekel itu kini telanjang bulat tergolek di kasurku. “Jadi kenapa?” Hening sejenak, lalu
“Sayanya Kang, saya yg tak beres…”
“Tak beres apanya, ayo cerita, jangan sungkan-sungkan. Kedua tangannya mengunci amat erat di tubuhku dan tubuhnya kurasakan berguncang-guncang teratur beberapa kali. dari ‘tampak luar’ saja sdh terlihat, tak harus ‘memeriksa’ ke dalam. Kami memang sdh biasa tak punya pembantu. Di kampung dulu dia memang amat dekat dgn isteriku. “Atau kamu gak betah di sini?”
“Bukan Kang …. Daging yg sekal sesuai bayanganku tadi. ?” Kulihat ekspresi wajahnya yg kaget
