Mengejang lagi, sementara kepalanya mendongak kekanan dan kiri. Kak Dewi segera mereguk minuman yang kusediakan untuknya itu. Bokep arab Kemarin di blok C11 ada yang kemalingan….!”.“Mmhhh… iya, tenang aja…”, kataku sambil merapikan piring dan gelas bekas sarapan kami.Beberapa saat kemudian suara mobil terdengar keluar garasi. Betisnya itu, alamak. Geletar-geletar birahi makin memuncak.Aku mendesis dan merintih sambil sesekali mendaratkan ciuman ke pundak kak Dewi. Aku tak tahan ingin mengecapnya dengan lidahku. Mmmm shhhhh enak !”,Aku terus merintih dan merintih. Dan yang terpenting aku punya sesuatu untuk kunikmati. Masih ngilu !?”, katanya.Akhirnya aku hanya dapat menciumi perut dan dada serta payudara kak Dewi. Sejak saat itu, rahasia dirumah ini bertambah, sampai sekarang kami terus melakukanya, tidak terlalu sering memang, namun ketika aku menginginkan atau ketika kak Dewi “kepengen” (begitulah istilah kak Dewi), maka kami akan melakukannya.




















