Mulutku menciumi
payudaranya dengan lembut dan mengedot puntingnya
yang berwarna coklat kemerah-merahan, lalu
membenamkan wajahku di antara kedua susunya. “Ya, Bu dingin sekali”, jawabku. Bokep colmek Tapi tidak bisa ditutupi bahwa hasrat,
nafsu birahiku kuat sekali yang mendorong melonjaklonjak
dalam dadaku bercampur aduk sampai kepada
ubun-ubunku. Bau wewangian semerbak disekujur
tubuhnya, rasanya lebih fresh, sehabis mandi. Ukuran jumbo lagi?!”, katanya
sambil menimang-nimang tititku. Setelah kerja
keras majikanku itu mendesah sejadi-jadinya”
“Ah… uh, eh… aku, ke.. Apakah saya
lanjutkan atau diam saja? Penisku belum juga masuk ke vaginanya
“Alot juga”, bisikku. Aku menjadi cukup senang. Jari-jari
lentiknya menyusup ke balik baju tidur yang kupakai dan
menarik talinya pada bagian perutku, lalu pakaianku
terlepas. Tanpa diajari atau diperintah oleh siapapun,
kukecup bibir indahnya. Tiada kendali yang dapat
mengekang dari kami berdua. Lagi-lagi
aku mendekati janda yang sudah berpakaian itu, dan
kupeluk, kuciumi. Betapa aku bisa merasakan
kehangatan tubuh bu Ida secara utuh, orang yang selama
ini menjadi majikanku. Pengalaman ini yang mendebarkan
jantungku, betapapun dan siapapun bu Ida, dia mampu
menggetarkan dadaku.
>