Kupeluk tubuh telanjangnya dan dengan ganas kucium bibirnya. Dia mengulum batang kemaluanku seperti anak kecil yang sedang menjilati ‘magnum’ es krim yang terkenal itu! Bokep Family Kami sudah tidak peduli lagi dengan pasangan-pasangan lain di sekitar kami. Lidah kami saling bertaut.Dengan pelan Mbak Narsih mulai menggoyangkan pantatnya naik turun di atas tubuhku. Gilanya semua mungkin bukan pasangan suami-istri yang sah (Kalau boleh kukatakan ini namanya “Perzinahan masal” bukannya “Perziarahan masal”). Aku tidak tahu telah berapa lama tertidur sambil memeluk tubuh telanjang Mbak Narsih. Mataku semakin membeliak menahan sesuatu yang mendesak dari perut bagian bawahku. “Mphhf..” Mbak Narsih gelagapan saat bibirnya kuserobot dan tanganku erat memeluknya. Aku menahan napas ketika tangannya terus merayap ke bawah dan mulai menyabuni selangkanganku. Apalagi pantat Mbak Narsih bukan hanya berputar, tetapi sesekali diselingi dengan gerakan maju mundur mengikuti ayunan pantatku.
